Sri Mulyaningsih

Guru Al-Qur'an Hadits MTs.Negeri 5 Jakarta Utara PNS 2015/IVa...

Selengkapnya
Navigasi Web
MANTRA SUCI  MAN JADDA WAJADA

MANTRA SUCI MAN JADDA WAJADA

“MANTRA SUCI” MAN JADDA WAJADA

2 Juni 2020

#Tantangan menulis gurusiana hari ke-29

Kali ini penulis amat tertarik mengangkat kalimat “MAN JADDA WAJADA” amat singkat bukan? Hanya terdiri dari tiga kata saja, akan tetapi, memiliki makna yang luar biasa. Bahkan amat berdampak buat diri sendiri dan orang lain tentunya. Apakah kamu pernah mendengar atau melihat kalimat Man Jadda Wajada?. Semenjak Ahmad Fuadi mengeluarkan buku Negri 5 Menara hingga difilmkan, Kalimat Man Jadda Wajada sering sekali terdengar dan tersebar diberbagai media sosial.

Sebenarnya kalimat Man Jadda Wajada merupakan pepatah yang berasal dari Arab. Pepatah Man Jadda Wajada tersusun dari kata Man berarti "siapa", Jadda berarti "bersungguh-sungguh", dan Wajada berarti "mendapatkan atau berhasil". Maka dari itu secara harfiah Man Jadda Wajada artinya siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mendapatkan. Jika kita artikan secara umum, maka kalimat ini berarti siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan sukses atau berhasil. Kalimat ini bagaikan “mantra suci” mengapa demikian? Karena kalimat ini seperti memberikan kekuatan yang super, setiap kali seseorang komat kamit sepeti orang yang sedang baca mantra. Misal seorang peserta didik membaca saja kalimat “Man jadda wajada” sambil ia terus berproses mempersiapkan ujian nya , yang terjadi peserta didik itu akan terus terbakar “api semangat” yang terus menggelora dalam dirinya apalagi sambil komat kamit dan membayangkan bahwa dirinya mendapatkan nilai yang tinggi diujian, pasti akan terus bersemangat dalam belajar.

Kalimat man jadda wajada itu kalimat positif dan setiap kalimat yang positif merupakan do’a. Dan mengandung nilai tambah yang terus berlipat ganda hasilnya. Mengapa demikian ? Ya, karena man jadda wajada dapat dipahami bahwa siapa yang berbuat lebih maka akan mendapatkan lebih Contohnya, orang yang dalam karirnya berusaha lebih banyak, maka otomatis dia akan mendapatkan hasil yang lebih. Baik jabatan ataupun materi pasti akan mengikuti. “Dalam hal ibadah, orang yang hanya melakukan hal-hal yang wajib saja pasti berbeda hasilnya dengan yang mengerjakan wajib dan sunnah. Karena fungsi dari ibadah sunnah adalah untuk menyempurnakan ibadah yang wajib.

Jika semua umat Islam menjadikan kalimat ini sebagai pegangan hidup, maka ini akan sesuai dengan perintah Allah swt yang memerintahkan umatnya untuk mengubah nasibnya. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS Ar-Ra'd: 11)

Jakarta

By. Sri Mulyaningsih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya bu mksh telah mengingatkan

03 Jun
Balas

Mantap buk. Sungguh2 menulis di gurusiana akan jadi buku buk.

03 Jun
Balas

Subhanallah, tulisan yang bermanfaat. Koreksi dikit bunda, yang mengikuti tulisan Allah itu hamba-Nya, bukan umat-Nya, kalau Rasulullah, umatnya. Hamba Allah, umat Nabi. Maaf ya katanya suruh krisan hehe...

03 Jun
Balas

cakepp lop yu bundaku he..ini lah yang namanya akan berkembang karena adanya krisan makasih bundaku

03 Jun

Wah keren bu,ttp berkarya,jangan lupa follow akun saya,mari berbagi

02 Jun
Balas

Siap Pak..SKSS y

03 Jun



search

New Post